Senin, 26 November 2007

Sarapan Tidak Penting ?

Umumnya manusia di Asia makan tiga kali sehari : sarapan di pagi hari, makan siang dan makan malam. Model makan semacam ini telah terpola sejak kita kecil sehingga ketika ada perubahan frekuensi, terkadang ada sesuatu yang hilang.

Dalam sehari seorang pria rata-rata harus memenuhi kebutuhan kalori yang diperoleh dari makanan dan minuman sebanyak 2000 hingga 3000 kalori. Kalori sebanyak itu terpenuhi dengan pola makan normal tiga kali sehari. Manakala kurang dari jumlah itu maka akan terjadi malnutrisi. Terlebih untuk orang-orang yang sedang melakukan diet ketat, harus dengan pengawasan rinci seorang dokter atau ahli gizi.

Tanpa pengawasan seorang yang ahli kesehatan dan gizi sebaiknya kita makan segala jenis makanan ( baca : lengkap ). Kandungan gizi makanan dikatakan lengkap manakala memenuhi ketiga unsur : Karbohidrat, lemak dan protein. Kandungan karbohidrat 55 persen, lemak 30 persen dan protein 15 persen.

Karbohidrat terkandung dalam ragam makanan seperti nasi, sagu, jagung dan ubi. Lemak banyak terdapat dalam daging, susu dan margarin. Protein lebih banyak terkandung dalam telur dan ikan. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh. Lemak diperlukan sebagai penyerap vitamin, pembuat hormon dan melancarkan metabolisme. Sementara protein berperan besar dalam pembetukan darah dan enzim, membentuk jaringan tubuh dan antibodi.

Tentunya menjadi rumit jika kita sebagai orang awam harus senantiasa berpikir keras ketika akan makan. Jangan-jangan kita akan enggan makan di sembarang tempat karena belum menginvestigasi kandungan setiap jenis makanan. Jangan-jangan kita justru akan menghindari makan dan minuman hanya gara-gara tidak hafal jumlah kalori yang terkandung.

Sekali lagi sebagai orang awam, sepanjang memang tidak terdapat pantangan sebagaimana saran dokter, makanlah apa saja asal beragam, tidak monoton. Dan yang jauh lebih penting adalah makanlah dengan bertanggung jawab.

Dengan alasan diet, beberapa orang mengurangi frekuensi makan dalam sehari. Dengan dikuranginya frekuensi makan secara otomatis akan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. Secara matematis bisa jadi benar, asalkan dengan pengurangan frekuensi tidak lantas menambah jumlah untuk setiap kali makan.

Beberapa orang menghindari sarapan dengan alasan diet. Ini adalah salah satu contoh metode diet yang salah. Para ahli kesehatan sepakat justru sarapanlah yang paling penting dibandingkan dengan makan siang dan malam. Menu yang harus dikandung dalam sarapan selayaknya menu seorang pangeran : lengkap 4 sehat 5 sempurna. Setiap orang membutuhkan energi untuk memulai aktivitasnya. Makan siang bisa diibaratkan bak menu seorang raja, kualitasnya di bawah sarapan. Makan malam cukuplah bak menu krismon, seadanya saja.

Ada dampak psikologi ketika seseorang menghindari sarapan. Sebagian akan muncul apa yang disebut dengan upaya balas dendam. Orang cenderung makan lebih banyak karena beranggapan untuk menggantikan sarapan yang tidak dilakukan. Kendala psikologis semacam ini justru akan mengakibatkan kita akan makan lebih banyak. Bisa jadi akan muncul pula night eating syndrome. Makan malam hanya sebagai pelampiasan karena kurangnya makan pagi dan siang.

Para binaragawan cenderung menerapkan pola makan yang berbeda dengan orang kebanyakan. Mereka lebih menyukai makan sering tapi sedikit dibandingkan makan jarang tapi banyak. Dengan seringnya mereka makan, terkadang di sebagian orang hingga 6 kali, akan menghindarkan kebiasaan buruk lainnya : ngemil. Tanpa disadari bisa jadi dengan ngemil jumlah kalori yang dimasukkan melebihi kebutuhan riilnya.

Selasa, 20 November 2007

BUGAR, ITU DULU…

Sebuah sunnatullah yang tidak akan bisa dilawan ketika kebugaran seseorang menurun seiring dengan bertambahnya usia. Wajar ketika pemain sekaliber Zinedine Zidane mengundurkan diri ketika usianya memasuki 35 tahun. Sadar bahwa kebugaran pada usia setelah itu akan semakin berkurang sementara pemain-pemain muda dengan kebugaran puncak semakin bersinar. Kebugaran sekualitas Zidane tentunya berbeda bak langit dan bumi bila dibandingkan dengan kebugaran orang-orang yang jarang berolahraga.

Kebugaran menurun sekitar 10 persen setiap dekade untuk orang-orang yang tergolong tidak aktif, jarang berolahraga dan cenderung malas bergerak. Penurunan hanya 5 persen manakala berperilaku sebaliknya.

Banyak orang mengambil pelajaran yang salah tentang bugarnya orang-orang tua mereka yang saat ini telah memasuki usia lebih dari 65 tahun tetapi mereka tidak pernah berolahraga. Bisa jadi orang tua kita memang keturunan orang yang bugar. Keturunan memegang peranan 25 hingga 40 persen terhadap kebugaran seseorang. Sisanya yang 60 hingga 75 persen tetap merupakan faktor yang harus terus diupayakan.

Bisa jadi faktor terbesar inilah yang tidak pernah terlihat oleh kita. Memang mereka tidak mengenal jogging, renang ataupun tenis lapangan apalagi golf. Akan tetapi yang justru membuat mereka selalu bugar adalah bahwasannya mereka senantiasa aktif bergerak. Mereka tidak mengenal shower untuk mandi tetapi mereka bugar dengan menimba air untuk mandi, laiknya fitness sebelum mandi. Untuk bekerja mereka lebih mengandalkan sepeda atau berjalan kaki berkilo-kilometer daripada menumpang bis atau ojek. Bandingkan dengan kita yang dengan alasan terlambat ke masjid harus membakar bensin untuk menghidupkan motor.

Kebugaran berbeda pula berdasarkan jenis kelamin. Kaum pria biasanya lebih bugar dibandingkan kaum wanita. Perbedaan terjadi karena penampang otot pria lebih lebar dari wanita. Namun ini adalah kondisi normal. Banyak kaum wanita yang jauh lebih bugar karena memang sang pria cenderung malas beraktivitas. Hal ini sejalan dengan tabiat otot yang cenderung mengecil bila tidak digunakan.

Dengan sunnatullah bahwa kebugaran menurun seiring bertambahnya usia, disukai maupun tidak olahraga harus dimulai sekarang juga berapapun usia kita. Namun perlu diingat kemampuan fisik usia paro baya jauh di bawah anak-anak remaja. Perlu olahraga yang pas buat para paro baya ini.

Banyak jenis olahraga, perlu diperhitungkan olahraga yang menimbulkan efek cedera sekecil mungkin. Jogging memberikan tekanan 4,5 hingga 5 kali lipat berat badan terhadap otot, tulang dan persendian. Tingginya tekanan berakibat pada naiknya kemungkinan cedera. Jalan cepat adalah olahraga yang paling direkomendasikan untuk usia 40 tahun ke atas karena dampaknya yang dahsyat dan kecilnya kemungkinan cedera. Jalan cepat hanya memberikan tekanan 1,25 kali berat badan.

200 kalori terbakar bila kita sanggup berjalan cepat 2,5 kilometer. Jantung, otot, tulang dan paru-paru disehatkan,kadar kolesterol pun mampu diturunkan. Suasana hati juga diperbaiki. Jalan cepat berbeda dengan jogging. Ada detik di mana kedua kaki melayang ketika berlari, berjalan kaki selalu ada salah satu kaki yang menjejal di bumi.

Berjalan cepat 30 hingga 40 langkah setiap 20 detik akan terasa manfaatnya, selanjutnya diupayakan untuk meningkatkannya menjadi 45 langkah. Berjalanlah cepat selama 5 menit, diselingi istirahat dan dilanjutkan kembali hingga kita mampu berjalan 10 menit di luar pemanasan dan peregangan. Secara konsisten perlu ditingkatkan hingga mampu berjalan 30 menit tanpa henti dan diulang setiap pekan tiga kali.

Jalan cepat olahraga efektif untuk mempertahankan dan meningkatkan kebugaran. Jenis olahraga yang murah namun meriah. Banyak anggota masyarakat yang bisa dilibatkan, terasa lebih bersemangat manakala anggota keluarga tercinta turut menyertai. Suasana riang yang tercipta tanpa sadar menjadikan kebugaran sesuatu yang penting,bahkan bisa jadi lebih penting dari aktivitas lainnya. Dan kita terhindar dari : Bugar,itu dulu...sekarang tidak lagi....

Jumat, 16 November 2007

BANYAK MAKAN SILAKAN ASAL

Seorang ulama tersohor kelas dunia datang ke Indonesia untuk memberikan pencerahan kepada para aktivis dawah. Sang ulama sangat terkenal dengan pandangannya yang moderat dan buku-buku yang sangat luar biasa banyaknya. Buku sang ulama telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Luar biasa kondisi kebugaran sang ulama karena tak tampak keletihan walau telah berlama-lama berbicara dan melanglang buana ke seluruh pelosok negeri.

Ketika saat makan tiba, terhenyaklah para aktivis dawah karena pemadangan yang mengherankan. Sang ulama makan sangat banyak, melebihi batasan wajar jumlah piring makanan orang Indonesia. Bertanyalah salah seorang aktivis tersebut dengan menyatakan keheranannya. Dengan ringan dijawablah oleh sang ulama : “Janganlah hanya melihat berapa banyak saya makan akan tetapi lihatlah berapa banyak buku yang telah saya hasilkan.”

Dari kisah tadi ada satu kaedah yang harus dipahami oleh orang yang akan menerapkan gaya hidup sehat : Keseimbangan Energi. Secara sederhana keseimbangan energi memperhatikan keseimbangan antara energi yang diperoleh dari proses masuknya makanan ke tubuh dan energi yang dikeluarkan karena beraktivitas. Kalori dari makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak akan bersisa apabila terdapat jumlah pembakaran yang seimbang. Apapun jenis kandungan makanan dan minuman yang dikonsumsi : lemak, protein, karbohidrat, mineral dll akan tersisa dalam bentuk lemak apabila tidak dibakar habis.

Rasulullah mengajarkan agar setiap muslimin selalu membaca doa sebelum makan dan minum. Bahkan Rasul juga menekankan saat kita lupa membaca doa sebelum makan dan minum untuk membaca doa ketika berakhirnya aktivitas itu. Secara ruhiyah dimulai dan diakhirinya makan dan minum ini setiap kita harus menyertakan Allah dalam setiap aktivitas kita sebagai wujud penghambaan manusia di hadapan Sang Pencipta.

Secara tersirat ada kandungan lain dari tuntunan ini. Rasul mengajarkan demikian dengan maksud agar kita menyadari segala tindakan yang sedang kita lakukan. Rasul mengajari kita untuk selalu bertanggung jawab. Walaupun tindakan itu hanya sebatas makan dan minum.

Setiap kita harus mengukur sampai sejauh mana kebutuhan kita atas makanan dan minuman. Segera akhiri ketika memang kebutuhan kita telah terpenuhi. Dengan keterlibatan Allah SWT dalam proses ini akan membentuk kalkulasi biologis yang otomatis bekerja sebagai ukuran kecukupan.

Makan dan minum bukanlah arena balas dendam atau pelampiasan. Makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Ketika makan dan minum bukan karena lapar atau haus terjadilah apa yang disebut dengan lapar dan haus karena dorongan psikologis. Beberapa orang mempunyai kecenderungan ketika ditimpa masalah melampiaskan kegusaran dan amarahnya dengan makan sebanyak mungkin. Demikian pula ketika mendapatkan kegembiraan dan keberhasilan, mengekspresikannya dengan minum melampaui batas. Kebiasaan yang sama sekali tidak mencerminkan kepribadian ahli surga.

Senin, 12 November 2007

CARA BENAR UNTUK BUGAR

Para ahli sepakat bahwa olahraga harus memenuhi frekuensinya. Olahraga sepekan sekali bisa dikatakan percuma, tidak ada dampaknya sama sekali terhadap kebugaran tubuh. Bahkan dengan frukensi semacam ini hanya akan menjadikan tubuh bertambah bulat alias gemuk apalagi yang olahraganya sebulan atau setahun sekali. Olahraga sepekan sekali hanya akan meningkatkan nafsu makan dan menambah berat badan.

Dampak olahraga akan hilang dalam waktu 2 hari. Ini adalah frekuensi minimal untuk berolahraga. Semakin tinggi tingkat kebugaran seseorang akan semakin tinggi frekuensi yang diperkenankan baginya untuk berolahraga. Namun tetap saja harus ada batasan frekuensi olahraga walaupun seseorang dalam kebugaran yang tinggi. Harus ada satu hari dalam sepekan untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat.

Selain pengecekan kesehatan ada hal lain yang juga harus dilakukan untuk mendapatkan pola latihan yang tepat. Tes kebugaran harus dilakukan. Banyak metode tes kebugaran, satu metode yang mudah dilakukan yaitu dengan bleep test. Metode yang sama juga dilakukan oleh atlet-atlet kelas dunia semacam David Beckham. Bahkan pemain bola kelas dunia ini mampu menyelesaikan keseluruhan tes. Sangat tinggi tingkat kebugarannya.

Dari tes yang dilakukan akan terklasifikasikan masing-masing tingkat kebugaran seseorang. Kebugaran dapat diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi. Orang dengan tingkat kebugaran rendah diupayakan untuk berlatih 3 hingga 4 kali sepekan. Kebugaran sedang diperkenankan hingga 5-6 kali sepekan. Sementara tingkat kebugaran tinggi diharuskan ada waktu sehari dalam sepekan untuk istirahat.

Selain frekuensi yang mencukupi, untuk mendapatkan hasil latihan harus memenuhi unsur intensitas. Intensitas harus mencapai Zona Aerobik. Intensitas diukur dengan denyut jantung per menit. Denyut jantung dapat diukur dengan menekan pembuluh darah di pergelangan tangan ataupun di leher bagian bawah dagu. Tekanlah bagian tersebut namun jangan terlalu keras karena akan memperlahan denyutannya. Hitunglah denyutannya dalam waktu 15 detik. Hasilnya dikalikan 4. Menghitung intensitas idealnya dilakukan pada saat berolahraga. Namun dengan cara sederhana tentunya sangat sulit menghitungnya ketika badan sedang bergerak-gerak. Perlu alat khusus untuk menghitungnya yang ditempelkan di bagian-bagian tubuh tertentu. Untuk penghitungan dengan cara sederhana, denyut nadi dapat dihitung begitu selesai berolahraga tanpa ada selingan istirahat. Denyut jantung maksimal secara sederhana dapat dihitung dengan cara mengurangkan 220 dengan usia kita. Jika usia 40 tahun maka denyut jantung maksimalnya adalah 180.

Agar optimal hasilnya bagi peningkatan kebugaran, olahraga harus dilakukan hingga mencapai zona aerobik. Suatu persentase dari denyut jantung maksimal yang harus dicapai. Zona Aerobik berbeda-beda tergantung tingkat kebugaran seseorang. Tingkat kebugaran rendah cukup mencapai zona 60 hingga 75 persen dari denyut jantung maksimal. Kebugaran sedang 70 hingga 85 persen, sedangkan kebugaran tinggi 75 hingga 90 persen denyut jantung maksimal.

Misalnya dari hasil tes, A yang berusia 40 tahun dikategorikan memiliki kebugaran sedang. Dengah demikian jika dia berolahraga maka zona aerobiknya harus berkisar antara 70 hingga 85 persen dari denyut jantung maksimal. Denyut jantung maksimalnya adalah 180 ( 220 dikurangi 40 ). Zona aerobiknya antara 126 hingga 153 per menit. Dengan demikian olahraga yang dilakukan si A akan berdampak positif bagi kesehatannya manakala denyut nadinya yang diukur pada saat atau sesaat setelah berolahraga adalah 126 hingga 153 kali per menit.

Setelah mencukupi unsur frekuensi dan intesitas, olahraga juga harus memenuhi kaidah durasi atau waktu. Suatu ukuran yang menggambarkan jumlah kalori yang harus dikeluarkan atau jumlah waktu yang harus dijalani. Minimal secara rata-rata olahraga harus dituntaskan dalam waktu 30 menit setiap kali latihan. Alat-alat peningkat kebugaran saat ini telah dilengkapi dengan pengukur kalori yang dikeluarkan seperti contohnya treadmill. Alat ini dapat menunjukkan jumlah kalori yang telah terbakar sepanjang olahraga kita. Untuk kebugaran rendah minimal kalori yang harus terbakar setiap kali latihan adalah antara 100 hingga 200 kalori. Kebugaran sedang 200 hingga 400 kalori, kebugaran tinggi kalori harus terbakar di atas 400 kalori.

OLAHRAGA, BUANG WAKTU SAJA

Dalam sehari semalam jantung mengalirkan darah sekitar satu truk tanki minyak tanah (6500 liter). Kerja jantung tak pernah berhenti, terus berdetak sepanjang hayat dikandung badan. Fungsi kerja jantung hampir sama dengan fungsi kerja pompa air listrik. Pompa air menyedot air tanah dan menyemburkan ke permukaan. Namun tiada satupun pompa air yang mampu bekerja terus menerus sepanjang tahun. Suatu waktu harus ada kesempatan untuk beristirahat, mendinginkan mesin. Bandingkan dengan kerja jantung yang tak kenal lelah. Beberapa detik jantung beristirahat, nyawapun melayang dibuatnya.

Beban kerja jantung berbeda-beda tergantung tingkat kebugaran seseorang. Semakin bugar seseorang semakin lamban detak jantungnya. Semakin rendah tingkat kebugarannya semakin cepat jantung bekerja. Artinya semakin efisien jantung orang bugar memenuhi kebutuhan darah. Jantung orang yang bugar bekerja 3 kali lebih efisien.

Detak jantung dapat diukur ketika seseorang bangun tidur di pagi hari. Pada saat ini detak jantung belum terpengaruh oleh berbagai kegiatan. Normalnya dalam satu menit jantung berdetak antara 60 hingga 80 kali. Semakin tidak bugar semakin banyak detakannya. Detak jantung bertambah manakala aktivitas tubuh bertambah. Detak jantung atau intensitas menjadi ukuran cukup atau tidaknya kegiatan olahraga.

Lancarnya peredaran darah dipengaruhi oleh ada tidaknya hambatan dalam pembuluh darah. Pembuluh darah terhambat dengan adanya tumpukan-tumpukan sampah. Tumpukan sampah ini adalah tumpukan lemak sebagai akibat kelebihan kolesterol yang membentuk sumbatan. Ibarat selang air yang tersumbat maka tekanan air akan meningkat. Tekanan darah yang tinggi dan bertahun-tahun akan merusak pembuluh darah. Saluran yang mengeras, menebal dan menjadi kasar akan menimbulkan penyempitan.

Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung untuk mendorong darah lebih kuat sehingga lambat laun otot jantung akan menebal. Penebalan atau pembesaran jantung akan mengakibatkan irama jantung menjdi tidak teratur dan bisa mengakibatkan gagal jantung. Dalam kondisi ini jantung tidak sanggup mencukupi kebutuhan darah. Pembuluh darah yang tersumbat total akan mengakibatkan serangan jantung.

Selain berakibat pada serangan jantung, tekanan darah yang tinggi juga akan mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke otak akibatnya fungsi otak pun terganggu atau stroke. Stroke menyebabkan organ tubuh tidak bekerja dengan sempurna, jalan terseok, berbicara sulit dan gangguan-ganggunan fisik lainnya.

Olahraga sangat penting untuk menjaga agar saluran pembuluh darah tetap lancar dilalui. Penumpukan lemak akan terhindar karena telah diubah menjadi energi. Tiada plak-plak yang mengotori pembuluh darah. Namun ironinya banyak orang tidak tersadar akan pentingnya olahraga karena dampaknya yang tidak langsung terlihat, buang-buang waktu saja.

Mereka yang sadar akan pentingnya kebugaran senantiasa meluangkan waktu yang juga terbatas untuk menjaga kondisi fisiknya. Mereka bukan berarti pengangguran yang mempunyai banyak waktu luang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dengan posisi puncak sebuah organisasi, sangat sibuk. Sangat sibuk namun memiliki pemahaman yang tinggi tentang pentingnya berolah fisik. Jumlah waktu yang dimiliki pun sama, yang berbeda adalah kemauan untuk mewujudkan apa yang menjadi impian semua orang : badan yang selalu bugar. Untuk menjadi bugar memang sangat tinggi biayanya. Biaya tertinggi bukan untuk membayar personal trainer atau menyewa alat-alat fitness terbaru melainkan biaya untuk mewujudkan kemauan & impian menjadi langkah nyata. Tidak semua orang mau bercapek-capek, berpeluh keringat. Hanya orang dengan kesadaran tinggi mampu mewujudkannya, inilah yang tidak terbeli karena memang tidak ada yang jual.

Kesadaran berkembang saat ini dengan munculnya klub-klub olahraga. Mereka sangat mencintai kegiatan olahraga dan menjadikannya sebagai bagian gaya hidup. Kegiatan bisnis diupayakan selalu terpadu dengan peningkatan kebugaran. Betapa banyak saat ini para eksekutif yang tergabung dalam klub penggemar sepeda, bahkan ke kantor pun naik sepeda. Sebagian orang pun baru mempunyai kesempatan mengunjungi pusat kebugaran di tengah malam. Tak mengapa, waktu terbaik di pagi hari tidak tergapai, sisa malam pun tetap berolahraga. Semangat meningkatkan kebugaran yang harus ditularkan dan dipahamkan ke demikian banyak orang. Bisnis berjalan kebugaran tetap terjaga.

Buruknya kualitas dan gaya hidup saat ini menyebabkan kondisi kesehatan buruk telah bergeser dari usia 40 tahun ke usia awal 30 an. Tiada lain tiada bukan penyebabnya adalah gaya hidup yang liar tak terkendali. Akibatnya sisa usia menjadi tidak produktif. Sisa hidup hanya untuk mengembalikan kesehatan yang menjauh, kebahagiaan yang sirna, kejayaan yang hilang, buang-buang waktu saja ....

Minggu, 04 November 2007

MAU BUGAR PANDAI-PANDAILAH MEMILIH TEMAN

Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi pasti terdapat kandungan kalori. Kalori diperlukan sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Asupan kalori yang melebihi kebutuhan tubuh akan tersimpan dalam bentuk lemak. Lambat laun kalori yang tidak terbakar ini akan menyebabkan kegemukan.

Banyak faktor penyebab orang kegemukan, di antaranya daya serap tubuh terhadap makanan atau tingkat metabolisme. Makin tinggi tingkat metabolisme seseorang akan menyebabkan semakin banyak kalori yang akan terbakar walaupun sedang dalam keadaan istirahat. Walaupun banyak makanan yang dikonsumsi tetapi tidak menjadikannya mudah gemuk. Sebaliknya orang dengan metabolisme rendah akan mudah gemuk walaupun tidak terlalu banyak makanan yang dikonsumsi.

Faktor lain penyebab kegemukan adalah masalah psikologis. Seseorang makan bukan karena memang perutnya lapar akan tetapi karena masalah kejiwaan yaitu laparnya mata. Seseorang dengan kelainan pola makan seperti ini akan memakan segala sesuatu yang menarik perhatiannya. Ada kelainan di pusat rasa kenyangnya yang ada di bagian otak hipotalamus.

Beragam penyakit muncul karena kegemukan ini : hipertensi, diabetes mellitus, asam urat dan gangguan jantung. Tidak semua orang sadar bahwa bahaya penyakit tengah mengintainya. Sangat sedikit orang yang menyadari bahwa diabetes tengah mengunjunginya, diperparah dengan gaya hidup buruk yang telah berurat berakar. Dari sedikit orang yang sadar dengan diabetes, lebih sedikit lagi orang yang dengan sadar berobat dengan teratur. Diabetes penyebab utama kebutaan. 85 persen amputasi karena diabetes ini seharusnya bisa dicegah seandainya saja mereka menerapkan gaya hidup yang sehat. Bahkan diabetes membunuh lebih banyak daripada AIDS.

Lemak sebagai bentuk kelebihan kalori menyebabkan turunnya kebugaran. Semakin banyak kandungan lemak semakin rendah kemampuan untuk mengubah sumber energi menjadi tenaga dan semakin gampang jatuh sakit. Karenanya semakin gemuk seseorang akan makin malas beraktivitas. Perlu mentalitas yang luar biasa hebat untuk keluar dari jurang obesitas.

Hal terburuk lainnya adalah betapa dekatnya kegemukan dengan kematian. Sebuah survei asuransi membuktikan bahwa hanya 60 persen orang obesitas mampu mencapai usia 60 tahun, sementara 90 persen orang kurus mampu mencapainya. Yang mencapai umur 70 sekitar 30 persen, 50 persen jika tetap kurus.

Majalah kedokteran di Inggris menyimpulkan bahwa kegemukan merupakan penyakit menular. Kegemukan adalah fenomena sosial yang dipengaruhi manusia di sekitarnya. Setiap orang bisa menjadi gemuk 57 persen jika orang tersebut mempunyai shabat yang gemuk juga.

Demikian berbahayanya masalah kegemukan ini untuk diri dan orang lain. Bisalah dikatakan menjadi gemuk adalah sebuah perbuatan kriminal. Alangkah baiknya jika kita lebih selektif dalam mencari teman karena ternyata kegemukan itu menular. Atau lebih baik jika orang gemuk diasingkan saja ?

Kamis, 01 November 2007

MAKIN GEMBUL MAKIN MAKMUR

Dalam berbagai buku sejarah perjuangan rasulullah hampir tidak bisa ditemukan sosok para sahabat yang mempunyai permasalahan dengan berat badan. Selalu dikisahkan para sahabat yang senantiasa siap sedia memenuhi panggilan jihad. Para sahabat yang selalu meningkatkan dan memelihara kesiapan fisiknya. Hingga saat ini penulis belum bisa menemukan bagaimana cara mereka berolahraga. Akan tetapi bila dilihat dari kesiapsiagaan untuk berjihad menunjukkan bahwa mereka selalu peduli dengan penampilan dan ketahanan fisiknya. Bila siang menjelang seperti seekor singa, bila malam datang laiknya para rahib. Bisa jadi memang beginilah ciri-ciri fisik para ahli surga : bentuk tubuh proporsional dan selalu bugar.

Muncul selentingan tidak berdasar bahwa kesuburan badan menunjukkan kemakmuran. Banyak orang berpandangan karena terpenuhinya segala kebutuhan dan tersedianya berbagai sarana menjadikan seseorang berkelebihan berat badan. Semakin banyak makanan dan minuman yang masuk ke perutnya namun semakin sedikit aktivitas fisik yang dilakukan sehingga makin gembullah dia. Makin gembul makin makmur. Padahal jauh-jauh hari Rasulullah telah mengingatkan bahwa ada satu bejana terburuk di muka bumi ini yaitu perut. Dari perutlah muncul berbagai macam penyakit.

Pria dengan kelebihan berat badan menyimpan banyak lemak di dalamnya perutnya. Berbeda dengan wanita, simpanan lemak tersebar lebih banyak di beberapa bagian tubuh : pipi, pinggul, pantat dan lengan. Jauh berisiko manakala lemak tertimbun di bagian perut.

American Journal of Hypertension memuat hasil penelitian selama 10 tahun yang dilakukan di National Yangming University Taipei Taiwan yang mengungkapkan bahwa orang-orang dengan timbunan lemak di pinggang beresiko tinggi mengalami hipertensi walaupun berat badan mereka tergolong sehat.

Masalah lingkar pinggang dan hubungannya dengan kebugaran menjadi kajian menarik di beberapa negara. Penelitian terhadap 2400 orang pria dan wanita dewasa menjelang tua menemukan bahwa lingkar pinggang yang besar meningkatkan resiko gagal jantung. Resiko tersebut terlepas dari faktor resiko hipertensi, diabetes atau riwayat serangan jantung. Terbukti bahwa lokasi lemak sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Demikian hasil kajian di Wake Forest University School of Medicine, North Carolina Amerika Serikat.

Di Helsinski Finlandia, National Public Health Institute mengungkapkan pula bahwa orang yang tidak aktif secara fisik dan berpinggang lebar beresiko 5,5 kali lipat lebih besar menderita diabetes dibandingkan orang yang aktif dengan pinggang ramping.

Para ahli kesehatan sepakat bahwa lingkar pinggang yang sehat tidaklah melebihi 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita. Tidaklah sulit untuk mengukur lingkar pinggang kita, yang jauh lebih sulit adalah apa yang harus kita lakukan bila melebihi batasan itu. Dan jangan coba-coba lari dari kenyataan dengan menahan napas untuk mengecilkan perut ketika mengukurnya.

== 00 ==