Kamis, 01 November 2007

MAKIN GEMBUL MAKIN MAKMUR

Dalam berbagai buku sejarah perjuangan rasulullah hampir tidak bisa ditemukan sosok para sahabat yang mempunyai permasalahan dengan berat badan. Selalu dikisahkan para sahabat yang senantiasa siap sedia memenuhi panggilan jihad. Para sahabat yang selalu meningkatkan dan memelihara kesiapan fisiknya. Hingga saat ini penulis belum bisa menemukan bagaimana cara mereka berolahraga. Akan tetapi bila dilihat dari kesiapsiagaan untuk berjihad menunjukkan bahwa mereka selalu peduli dengan penampilan dan ketahanan fisiknya. Bila siang menjelang seperti seekor singa, bila malam datang laiknya para rahib. Bisa jadi memang beginilah ciri-ciri fisik para ahli surga : bentuk tubuh proporsional dan selalu bugar.

Muncul selentingan tidak berdasar bahwa kesuburan badan menunjukkan kemakmuran. Banyak orang berpandangan karena terpenuhinya segala kebutuhan dan tersedianya berbagai sarana menjadikan seseorang berkelebihan berat badan. Semakin banyak makanan dan minuman yang masuk ke perutnya namun semakin sedikit aktivitas fisik yang dilakukan sehingga makin gembullah dia. Makin gembul makin makmur. Padahal jauh-jauh hari Rasulullah telah mengingatkan bahwa ada satu bejana terburuk di muka bumi ini yaitu perut. Dari perutlah muncul berbagai macam penyakit.

Pria dengan kelebihan berat badan menyimpan banyak lemak di dalamnya perutnya. Berbeda dengan wanita, simpanan lemak tersebar lebih banyak di beberapa bagian tubuh : pipi, pinggul, pantat dan lengan. Jauh berisiko manakala lemak tertimbun di bagian perut.

American Journal of Hypertension memuat hasil penelitian selama 10 tahun yang dilakukan di National Yangming University Taipei Taiwan yang mengungkapkan bahwa orang-orang dengan timbunan lemak di pinggang beresiko tinggi mengalami hipertensi walaupun berat badan mereka tergolong sehat.

Masalah lingkar pinggang dan hubungannya dengan kebugaran menjadi kajian menarik di beberapa negara. Penelitian terhadap 2400 orang pria dan wanita dewasa menjelang tua menemukan bahwa lingkar pinggang yang besar meningkatkan resiko gagal jantung. Resiko tersebut terlepas dari faktor resiko hipertensi, diabetes atau riwayat serangan jantung. Terbukti bahwa lokasi lemak sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Demikian hasil kajian di Wake Forest University School of Medicine, North Carolina Amerika Serikat.

Di Helsinski Finlandia, National Public Health Institute mengungkapkan pula bahwa orang yang tidak aktif secara fisik dan berpinggang lebar beresiko 5,5 kali lipat lebih besar menderita diabetes dibandingkan orang yang aktif dengan pinggang ramping.

Para ahli kesehatan sepakat bahwa lingkar pinggang yang sehat tidaklah melebihi 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita. Tidaklah sulit untuk mengukur lingkar pinggang kita, yang jauh lebih sulit adalah apa yang harus kita lakukan bila melebihi batasan itu. Dan jangan coba-coba lari dari kenyataan dengan menahan napas untuk mengecilkan perut ketika mengukurnya.

== 00 ==

Tidak ada komentar: